Ketua PGRI Sultra Kutuk Tindakan Oknum Kades di Kolaka Bentak Siswa dan Guru

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Halim Momo mengutuk keras tindakan oknum Kades tersebut.

Pasalnya, oknum kades tersebut membentak ratusan pelajar dan guru yang melakukan pemblokiran jalan sebagai protes terhadap aktivitas pertambangan yang mengabaikan kesehatan masyarakat.

“Saya selaku Ketua PGRI Sultra sudah menonton videonya, kami mengutuk keras, seharusnya menjadi pemimpin itu lebih ramah, lebih bijak terhadap masyarakat dan tidak menunjukkan kearah yang arogan”, ungkapnya saat dihubungi via whatsapp Jumat (29/9/2023).

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan apalagi dalam video tersebut ada peserta didik yang kelak akan menjadi pemimpin kedepannya, seharusnya hal tersebut tidak dipertontonkan.

“Seharusnya diberikan contoh yang baik, bagaimana menyelesaikan masalah dengan baik dan bijak,” tambahnya.

Pihaknya juga mengungkapkan seharusnya Oknum Kepala Desa ini memberikan penghormatan terhadap guru, pasalnya peran dan kontribusi dalam membina generasi berikutnya.

“Guru seharusnya diperlakukan dengan baik, karena guru ini salah satu tulang punggung dalam membina generasi berikutnya”, terangnya.

Pihaknya juga akan menindaklanjuti adanya peristiwa tersebut.

“Untuk saat ini kita masih menunggu laporan lengkap dari PGRI Kabupaten Kolaka, setelah itu akan kita ambil tindakan seperti apa”, tegasnya.

Sebelumnya, sebuah video mempertontokan puluhan siswa dan guru melakukan pemblokiran jalan. Dalam video berdurasi 1,44 detik itu, nampak terlihat puluhan pelajar berdiri tepat di tengah jalan sembari memarkirkan motor mereka.

Informasi yang diterima awak media ini, kejadian itu terjadi di Jalan poros Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa pada Senin 25 September 2023, yang dilakukan oleh siswa dan guru SMKN 9 Kolaka.

Siswa dan guru SMKN 9 Kolaka melakukan pemblokiran jalan merupakan bentuk protes mereka karena sudah tak tahan dengan debu yang ditimbulkan oleh aktivitas truk perusahaan tambang yang menggunakan jalan tersebut.

Dalam video tersebut juga sempat terjadi adu mulut, bahkan Oknum Kepala Desa dalam video tersebut nampak membentak guru tersebut.

Selain itu dalam video nampak terlihat seorang pria menggunakan topi hitam seragam aparatur sipil negara (ASN) mendatangi lalu membentak puluhan pelajar dan guru tersebut. Namun bentakan itu dibalas dengan sorakan oleh puluhan siswa.

“Jangan kasih begitu. Ini jalan umum. Apa gunanya ibu merekam begitu, kalian tidak mau diatur dengan Pemerintah ka,” kata pria yang menggunakan seragam ASN itu dengan nada membentak sembari menunjuk ke arah pelajar.

Setelah ditelusuri dari beberapa sumber terpercaya, ternyata pria yang menggunakan seragam ASN bak preman itu bernama Yastin Sutrisno merupakan Kepala Desa Pesouha.

Yastin Sutrisno, saat dikonfirmasi melalui telephone seluler mengatakan bahwa persoalan tersebut sudah diselesaikan melalui mediasi.

“Kita sudah mediasi, untuk sementara waktu akan dilaksanakan penyiraman untuk meminimalisir debu,” katanya.

Yastin Sutrisno menyebut, jalan poros tersebut saat ini tengah dilintasi oleh tiga perusahaan tambang yakni, PT Vale, Perusda Kolaka, dan PT PMS.

“Ada tiga perusahaan yaitu, PT Vale, Perusda Kolaka, dan PT PMS,” tutupnya.

Editor : Fitho

Pos terkait