Kasus Kekerasan Terhadap Anak Masih Mendominasi di Kota Kendari

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Sebanyak 40 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Kendari mengalami peningkatan di tahun 2022.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Kendari
Siti Ganef mengatakan bahwa kasus kekerasan perempuan dan anak sejak januari hingga Desember 2022 saat ini mengalami peningkatan.

Di mana, kata dia, laporan kasus kekerasan pada anak sebanyak 36 kasus masih mendominasi sedangkan kasus kekerasan terhadap perempuan ditemukan 4 kasus.

Bacaan Lainnya

“Jumlah itu lebih banyak dari tahun sebelumnya, yakni 31 kasus yang terdiri dari 25 kasus kekerasan terhadap anak dan 6 kasus terhadap perempuan”, ungkapnya.

Dirinya menyebut meningkatnya jumlah kasus tersebut dipicu karena tingginya tingkat kesadaran masyarakat yang mau melaporkan kondisi dan keadaan keluarganya

“Sedikit meningkat dari kasus tahun sebelumnya. Karena ada kesadaran masyarakat, sekecil apapun kasus itu terkait dengan kekerasan perempuan dan anak mereka melaporkan ke DP3A”, jelasnya.

Menurutnya, itu merupakan buah dari sosialisasi dan imbauan yang gencar dilakukan DP3A ke masyarakat, terkait apabila terjadi kekerasan segera melaporkan di unit pelaksana teknis atau UPTD P3A.

Selain itu, para pelapor atau terlapor yang mengalami kekerasan tentunya juga mendapat pembinaan lanjutan dari DP3A.

Ia menjelaskan bahwa ada beberapa pendampingan yang disediakan seperti pendampingan psikologi, hingga pendampingan hukum sesuai dengan kebutuhan para korban.

“Tentu saja ada SOP atau mekanisme di UPTD, apabila ada laporan baik pelaporan langsung di UPTD maupun lewat informasi, kami akan registrasi”, jelasnya.

“Jika memang membutuhkan pendampingan, ada pendampingan psikolog, atau juga pendampingan hukum sampai korbannya mendapat perlindungan sampai merasa aman dan nyaman. Hingga kembali mental dan spiritualnya”, tambahnya.

Untuk memaksimalkan peran DP3A Kendari dalam menangani permasalahan tersebut, mantan kadis pertanian ini menyampaikan bahwa pihaknya terus berkolaborasi dengan beberapa elemen di Kota Kendari.

“Mulai dari pemerintah itu sendiri, sektor usaha, masyarakat, pendidikan, hingga kesehatan sehingga bisa meminimalisir kekerasan bahkan tidak terjadi lagi di Kota Kendari”, tutupnya.

Editor : Ewa

Pos terkait