Jadi Saingan Nasi, Sinonggi Terus Diincar Penikmat Kuliner

LANGITSULTRA.COM, KENDARI – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dikenal memiliki keanekaragaman kuliner, Sinonggi salah satunya. Panganan ini merupakan makanan khas suku Tolaki, terbuat dari sari pati sagu.

Suku Tolaki memiliki tradisi menikmati sinonggi bersama-sama yang lebih familiar disebut mosonggi. Bagi sebagian masyarakat, sinonggi telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan bisa dikatakan bersaing dengan nasi.

Salah satu rumah makan di Kota Kendari, Sanjaya, yang menyajikan menu khas Sinonggi, paling laris dikunjungi penikmat kuliner baik itu lokal mau pun dari daerah lain.

Bacaan Lainnya

Dengan hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, menu sinonggi telah siap disajikan.

Rumah Makan Sanjaya yang berdiri sejak tahun 2011, dikenal tidak hanya penyajian menunya yang cepat serta pelayanan yang ramah, namun juga harga menu yang terjangkau.

Seperti satu paket menu sinonggi, dengan sayur bening serta beberapa potong ikan, bisa disantap oleh dua orang, hanya seharga 20 ribu rupiah saja.

Pemilik Rumah Makan Sanjaya, Nursan mengatakan, Sebelum merebaknya Covid-19, pengunjung di rumah makan ini mencapai seribu orang. 

“Saat ini pengujung hanya mencapai 500 orang saja, terlebih lagi harus melakukan jaga jarak sama protokol kesehatan lainnya”, ujarnya.

Ciri khas rumah makan yang terletak di Wua-wua ini yakni menggunakan bumbu lokal seperti daun kedondong hutan dan kemiri.

Salah satu pengunjung, Farida mengatakan, senang makan di sanjaya dikarenakan menu makanannya lebih mengutamakan masakan daerah seperti sinonggi.

“Paling saya suka itu karena bumbu yang di gunakan dari bahan lokal, jadi pas rasanya”, tuturnya.

Diketahui selain memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, sinonggi dipercaya sebagian orang sangat cocok dikonsumsi bagi yang sedang menjalankan program diet.

Tim Liputan : Langit Sultra
Editor : Abdi

Pos terkait