Bupati Konut Hadirkan Inovasi Unggulan di Bidang Pertanian

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Dalam rangka pengendalian inflasi dan respon terhadap tingginya resiko inflasi pangan, Pemerintah Kab. Konawe Utara terus menguatkan inovasi dan sinergi kebijakan.

Bupati Konawe Utara Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M.Si., IPU., ASEAN. Eng. menghadiri acara launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara.

Dengan mengedepankan sinergi dan inovasi kebijakan yang selaras dengan Peta Jalan Pengendalian Inflasi Daerah, H. Ruksamin sebagai pimpinan tertinggi di Kab. Konawe Utara hadir dengan salah satu program unggulan dalam pengendalian inflasi pangan yaitu Program Pengembangan Kebun Pekarangan (P2KP), dan untuk menyesuaikan dengan perkembangan era digital, Pemerintah Kab. Konawe Utara juga hadir dengan Aplikasi Pak Tani KONASARA untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keuntungan pada usaha pertanian.

Bacaan Lainnya

H. Ruksamin menjelaskan bahwa salah satu keuntungan utama dari Inovasi Pak Tani Konasara adalah penggunaan data dalam pengambilan keputusan.

“Dengan adanya sistem pengumpulan dan analisis data, para petani dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperbaiki kualitas tanaman dan meningkatkan produktivitas”, ungkapnya.

“Selain itu, program P2KP dengan melakukan transformasi digitalisasi Pak Tani Konasara juga dapat membuka peluang baru untuk pengembangan bisnis pertanian”, tambahnya.

Pria nomor 1 di KONUT tersebut juga menjelaskan bahwa di wilayah yang di pimpinnya beberapa komoditas pangan mengalami tren peningkatan naik signifikan diantaranya komoditas kacang tanah, kedelai, bawang merah, cabai besar serta cabai rawit.

Dia menambahkan bahwa produktivitas kacang tanah mencapai 10,5 ton/hektar dengan predikat tertinggi ke-2 se Sultra. Produktivitas kedelai 1,6 ton/hektar, bawang merah 7,5 ton/hektar, cabai besar 17,8 ton/hektar, serta cabai rawit 21,2 ton/hektar.

”Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari keterlibatan seluruh pihak utamanya peran Pemerintah Daerah melalui penyuluh pertanian yang berperan dalam pemberian bantuan bibit, melakukan monitoring, evaluasi, dan pendampingan, serta peran Perusahaan Umum Daerah Konasara dalam pemasaran yaitu pembelian langsung hasil panen petani”, terangnya.

Editor : Faizal Tanjung

Pos terkait