Adopsi Konsep Morzaik Industri, Masjid Diatas Bukit Kampung Salo Terlihat Elegan dan unik

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Melihat bangunan masjid yang terletak diatas bukit atau perkampungan warga nampaknya lumrah, apalagi konsep arsitektur islam dengan bentuk kubah bukanlah hal yang baru bagi siapa saja yang melihatnya.

Akan tetapi, berbeda dengan masjid yang diberi nama Abdul Halik Dg Makulle yang terletak di bukit kelurahan Kampung Salo kecamatan Kendari kota Kendari. Dengan mengangkat konsep mozaik industri, mesjid ini menampilkan tampilan bangunan berbeda nan unik.

Arsitek Masjid Abdul Halik Dg. Makulle, La Ode Jursri Jayanti mengatakan, konsep tersebut non-mainstream yang banyak digunakan di kota-kota besar dan berbeda dengan masjid-masjid lainnya yang ada di Sultra. Tampilan eksterior membuat masjid tampak elegan.

Bacaan Lainnya

“Konsep ini kita ambil karena di awal sudah menjadi tantangan bagi kami untuk mengubah bangunan rumah menjadi sebuah masjid. Makanya kami mencoba meminimalisir anggaran dan memudahkan pekerjaan”, ungkapnya.

Direktur Beebox ini menambahkan bahwa di tanah yang dibangun mesjid inu dulunya berdiri sebuah rumah yang kemudian sang pemilik menghibakan rumahnya untuk dibangun sebuah mesjdi.

“Rumah tersebut merupakan milik pribadi Ardian yang dihibahkan menjadi masjid untuk kepentingan masyarakat”, terang Jay sapaan akrabnya.

Salah satu tantangan dalam mendesain masjid tersebut, kata dia, bukan hanya membuat bentuk, tetapi lebih melihat fungsinya. Masjid tersebut didesain dengan kapasitas 80 hingga 100 orang untuk men-cover masyarakat Kampung Salo.

Wakil Ketua IAI Sultra tersebut juga mengaku jika proses desain hingga tuntasnya pembangunan tersebut memakan waktu 9 bulan.

Memanfaatkan alam yang sejuk karena berada di antara bukit dan aliran sungai, arsitek memilih kerawangan bentukan-bentukan masif pada area bukaan jendela sehingga tidak memerlukan AC untuk pendingin karena angin leluasa masuk ke dalam.

“Kita juga melihat spot area eksterior dengan kami memaksimalkan vegetasi sehingga membantu vegetasi-vegetasi alami yang menjadi existing di daerah masjid ini”, ucap Direktur Beebox itu.

Instrumen material sendiri menggunakan bahan-bahan struktur besi hollow, cover menggunakan PVC board yang menjadi penutup dari bangunan tersebut sehingga terlihat estetik karena menggunakan mesin cutting wroter untuk memaksimalkan pola-pola mozaik yang didesain.

Masjid Abdul Halik Dg. Makulle tersebut telah diresmikan penggunaannya oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu pada 17 Juli 2023 bersama tokoh adat dan masyarakat setempat.

“Harapan kita, masjid ini akan memancarkan cahaya-cahaya Islam dan memberi berkah untuk wilayah ini. Semoga, praktik-praktik baik semacam ini bisa dicontoh masyarakat yang memiliki kemampuan lebih dalam rangka memperbanyak tempat-tempat ibadah”, tuturnya.

Sementara itu, Samsir warga Kampung salo menututkan, dengan adanya mesjid ini, ia tidak perlu jauh-jauh lagi untuk beribadah.

“Alhamdulillah mesjid ini sangat dekat pas dibelakang rumahku, dulu sebelum ada mesjid ini kami di lingkungan ini harus berjalan kaki sampai 200 meter”, jelasnya.

Tim Liputan : Langit Sultra
Editor : Ewa

Pos terkait