LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Polemik pengelolaan pasar yang masih dikelola PT Kurnia rupanya mendapat perhatian dari Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dewan Pembina AP2 Sultra, Laode Hasanuddin Kansi mengatakan bahwa saat ini pengelolaan pasar cukup memprihatinkan. Apalagi, banyaknya isu yang berkembang tentang pungutan liar seakan dibiarkan oleh Perumda Pasar.
Ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari segera melakukan pembenahan terhadap polemik yang ada di pasar basah tersebut.
“Saat ini, para pedagang mengeluhkan adanya pungutan liar yang dilakukan PT Kurnia sehingga pemerintah perlu melakukan evaluasi”, ungkapnya pada Jumat (26/5/2023).
Dirinya menegaskan jika persoalan ini tidak segera ditindak oleh Pj Wali Kota Kendari pihaknya akan segera melakukan aksi memboikot jalan kantor Wali Kota Kendari.
Untuk diketahui, Pemkot Kendari telah memutuskan kontrak pengelolaan pasar basah Mandonga dengan PT Kurnia beberapa waktu lalu dan menyerahkan pengelolaan pasar ke Perumda Pasar Kendari.
Editor : Ewa
