LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memprediksi 7 hari ke depan bakal terjadi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem
Faizal Habibie selaku Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Kendari mengatakan berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini.
Lebih lanjut, pihaknya mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan serta tinggi gelombang dalam periode sepekan kedepan di sebagian wilayah kota, Kabupaten dan perairan di wilayah Sultra.
“Kondisi itu dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya fenomena gelombang atmosfer yaitu gelombang Kelvin dan Low”, ungkapnya melalui pesan Whattsap, pada Selasa (14/6/2022).
Bersamaan dengan itu, kata dia, Massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70 – 90 persen.
Selain itu, tambahnya, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal, beserta hangatnya Suhu Muka Laut di wilayah sekitar Sultra terutama bagian Perairan Baubau, Perairan Wakatobi dan Laut Banda.
“sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra”, terangnya.
Di samping itu, dirinya menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan pergerakan angin atau streamlinenya terpantau pergerakan angin dari Timur hingga Tenggara, memasuki perairan Wakatobi dan Laut Banda Timur Sultra dengan kecepatan mencapai 20 Knots.
Untuk itu, masih kata dia, berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sultra memprakirakan dalam 7 hari ke depan potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan itensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang.
“Atas dasar tersebut, 7 hari kedepan diperkirakan potensi cuaca ekstrem yakni wilayah Konawe Kepulauan, Konawe Selatan, Muna, Muna Barat, Buton Utara, Wakatobi, Bombana, Buton, Buton Tengah, Bau-Bau, Kendari, Buton Selatan, Konawe Utara, Kolaka, dan Konawe”, ucapnya.
Sementara itu, sambungnya, potensi cuaca berupa angin kencang yang dapat mencapai maksimum 25 knots sehingga berpotensi meningkatkan tinggi gelombang mencapai 2.5 hingga 4.0 meter yakni perairan utara wakatobi bagian timur, perairan selatan wakatobi bagian barat dan timur, dan laut banda timur sultra bagian selatan.
Olehnya itu, pihaknya Mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada Khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu nencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalanan licin.
“Masyarakat dapat memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada”, imbaunya.
“Agar masyarakat tetap memperbarui informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik”, jelasnya.
Tim Liputan : Langit Sultra
Editor : Faizal Tanjung
