LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, bakal melakukan evaluasi terhadap pelayanan kesehatan di Kota Kendari setelah seorang bayi meninggal karena mobil Ambulance kehabisan bensin saat mengantar pasien.
Ketua Komisi III, L. M. Raiab Jinik mengatakan, bahwa pihaknya bakal menindaklanjuti kejadian tersebut dalam tugas pengawasan di DPRD.
Pasalnya, anggaran yang digelontorkan untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat cukup tinggi namun tak bisa dimaksimalkan oleh pihak penyelenggara dalam hal ini instansi kesehatan.
“Kami selalu mewanti wanti baik itu rumah sakit maupun dinas kesehatan untuk memperbaiki pelayanan mengingat kesehatan itu kebutuhan dasar manusia”, ungkapnya saat dihubungi via telepon pada Sabtu (12/3/2022).
Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa hal tersebut tidak bisa biarkan karena akan berdampak buruk bagi pelayanan kesehatan kita.
Menurutnya, yang namanya pelayanan kesehatan itu harus diperbaiki, kita akan runut sebab akibatnya sehingga ada kelalaian disana.
“Saya atas nama ketua komisi III mewakili teman teman di DPRD memohon maaf atas musibah yang terjadi ini”, terangnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi rujukan Puskesmas Poasia meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit karena Ambulance yang digunakan kehabisan bensin. Meski sempat mendapatkan penanganan di rumah sakit, bayi tersebut tak dapat diselamatkan.
Tim Liputan : Faizal Tanjung
Editor : Ewa