LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Puluhan massa yang tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bela Wawonii menggelar aksi unjuk rasa di kantor Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (10/3/2022).
Jarman selaku Jendral Lapangan mengatakan bahwa penyerobotan lahan kebun warga sudah berlangsung lima kali.
“Pada tanggal 1 sampai 3 maret, dikawal oleh aparat kepolisian dan tentara. Kemudian beredar video diduga pengancaman yang dilakukan oleh direktur operasional PT GKP yang membuat warga merasa takut dan trauma”, ungkapnya dalam orasinya.
Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa izin tambang PT GKP dan seluruh perusahaan tambang di konkep diterbitkan ketika konkep masih menjadi wilayah administrasi kabupaten Konawe.
“Seluruh proses penerbitan izin tambang tidak diketahui oleh warga, semua berlangsung dalam ruang tertutup, hak vote masyarakat untuk menolak diabaikan”, terangnya.
Selain itu, masa aksi juga meminta Kapolda Sultra untuk segera menarik seluruh pasukan yang bersiaga di lokasi tambang.
Dalam pantauan tim langitsultra.com pengunjuk rasa sempat bersitegang dengan aparat yang bertugas menjaga di lokasi namun kepolisian bisa meredam emosi massa aksi.
Sampai berita ini diterbitkan, jurnalis langitsultra.com masih berusaha mencari informasi kontak perusahaan PT GKP untuk mengonfirmasi persoalan ini.
Tim Liputan : Ical
Editor : Ewa
