Kepala BLK Kendari Sebut Pentingnya Pengembangan Kewirausahaan di Pondok Pesantren

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari menghadiri Rapat Kerja Pondok Pesantren Lingkup Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), yang berlangsung disalah satu hotel di Kendari.

Kepala BLK Kendari Dr La Ode Haji Polondu ketika bertindak sebagai Narasumber mengatakan bahwa orang-orang yang akan sukses dalam menapaki hidup dan kehidupannya adalah mereka yang tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan saja melainkan juga memiliki keterampilan serta kemampuan bersosial dengan didukung oleh akhlak yang baik.

Dalam paparannya di hadapan para Ustadz dan Ustadzah Pimpinan dan Pengelola Pesantren se-sultra, Kepala BLK Kendari Dr La Ode Haji Polondu memberikan motivasi agar pondok pesantren semakin meningkatkan keterampilan santri dan santriwati yang diasuhnya sehingga mereka kelak akan menjadi insan yang multitalenta, menguasai ilmu agama Islam, memiliki pengetahuan umum, memiliki ketrampilan serta dapat mengembangkan kewirausahaan di tengah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Dirinya menjelaskan, merujuk pada Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

“Atas dasar ini pula, maka pendidikan di Pondok Pesantren yang dilaksanakan sesuai amanah undang-undang menjadi hal yang penting untuk ditingkatkan”, terangnya.

Menurutnya, Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari, baik dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Pondok pesantren selain sebagai lembaga yang mengajarkan kepada santri tentang ilmu agama tetapi juga di era sekarang ini santri di harapkan mempunyai motivasi untuk berwirausaha agar dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Peran pondok pesantren adalah dengan mengetahui dimana minat santrinya kemudian menumbuhkan motivasi kepada santri untuk meningkatkan ketrampilan serta berwirausaha mandiri”, jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa ajaran Islam sangat universal, bukan hanya mengajarkan hal yang transendental saja (Hablum Minallah) tetapi ajaran Islam juga sangat konsen sekali mengajarkan antroposentris atau hubungan dengan sesama manusia (Hablum Minannaas), yakni masalah-masalah sosial, ekonomi, politik, hukum, kecakapan hidup, kemasyarakatan dan kepemimpinan.

“Landasan Teologisnya adalah Kemandirian (biyadih) yang terbagi menjadi dua yakni Amalul ArRajuli Biyadihi’ (amal yang paling baik adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cucuran keringat sendiri) dan Alyadul ‘ulya khairun minal yadul sufla (tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah)”, ucapnya.

Orang nomor satu di BLK Kendari ini memaparkan tentang pentingnya memiliki keterampilan. Pasalnya, ketika memasuki era globalisasi di Era Revolusi Industri 4.0, peranan manusia akan berkurang karena akan digantikan oleh mesin, banyak dari pekerjaan yang ada saat ini akan hilang dan akan digantikan oleh jenis pekerjaan baru, teknologi berubah dengan cepat, maka kita pun harus cepat pula beradaptasi dengan perubahan jika tidak ingin tertinggal dan digilas oleh pesatnya perubahan itu.

“World Economic Forum (WEF) dalam laporan terbarunya, memperkirakan di dunia akan ada 97 juta pekerjaan baru yang tumbuh bersamaan dengan 85 juta pekerjaan yang akan berkurang”, tutupnya.

Editor : Faizal Tanjung

Pos terkait