Terkendala Biaya, MRI Sebut Pembangunan Madrasah Ibtidaiyah Masih Butuh Donatur

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad, yang berlokasi di Jalan Konawe, Kecamatan Abeli Kota Kendari, Sabtu (13/11/2021).

Peletakan batu pertama pembangunan sekolah tersebut, secara simbolis dilakukan oleh perwakilan siswa, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) MRI Sultra, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) MRI Kota Kendari, perwakilan donatur.

Ketua DPD MRI Kota Kendari, Mundzir Massar menyebut, estimasi anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan madrasah tersebut sebesar Rp127 juta, namun yang terkumpul hingga saat ini sebesar Rp11,3 juta, dan itu digunakan untuk membangun pondasi gedung sekolah.

Bacaan Lainnya

“Target pembangunan kita bisa selesai di bulan Juli 2022 mendatang. Jadi kita masih membutuhkan donasi, bisa langsung kirim di nomor rekening: BNI 0582578691 atas nama Mundzir Massar, dan konfirmasi donasi ke 081354683059,” katanya.

Pembangunan madrasah tersebut dibangun dalam empat tahapan, yakni tahap pembangunan pertama pondasi dan tiang, pembangunan dinding dan jendela, atap dan plapon, serta tahapan pembangunan lantai dan plaster.

“Ke depan setelah tahapan pondasi selesai, kami berencana untuk bertemu dengan para pengusaha untuk mengumpulkan donasi. Tahapan pertama ada sudah beberapa donatur dari Politisi, pengusaha juga, dan dosen,” terangnya.

Ketua DPW MRI Sultra, Muhammad Hamiruddin berharap, agar MRI yang lain di Sultra agar dapat mencari sekolah-sekolah yang layak untuk dibantu, agar tercipta layanan pendidikan yang baik.

“Rencana yang mau dibangun di MI ini empat ruangan, dua lantai. Kita memilih di tempat ini karena kondisi wilayah di sini, pembangunan sekolah yang masih perlu dibantu untuk kelanjutannya,” imbuhnya.

Perwakilan Donatur yang juga merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jaelani juga berharap agar madrasah itu dapat terbangun dengan cepat.

“Yang paling utama sebenarnya dimensi kerelawanan, jadi hal-hal yang sifatnya kekeluargaan itu yang perlu kita dorong, kita berharap semua pihak dan stakeholder untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini, karena berhubungan dengan pembangunan sumber daya manusia,” harapnya.

Sementara itu, Kepala MI Tarbiyatul Aulad Kendari, Rayam mengucapkan terima kasihnya atas bantuan pembangunan yang diberikan oleh donatur melalui MRI Kota Kendari, Sultra.

“Terima kasih kepada MRI yang sudah menjembatani para donatur, sehingga terlaksanan pembangunan ini. Mudah-mudahan pembangunan ini bisa berjalan lancar dan baik, kami juga mengharapkan pembangunan ini bisa berjalan cepat, karena berkaitan dengan proses pembelajaran,” ucapnya.

Dia menyebut, sekolah ini telah berdiri sejak tahun 2019, dan telah lima kali menamatkan ratusan siswa. Saat ini sekolah tersebut diisi oleh 81 siswa disemua jenjang kelas.

“Kita ada enam kelas, satu kelas itu ada yang lebih 10, ada juga yang kurang dari 10. Waktu awal-awal sekolah berdiri, satu kelas bisa sampai 30 siswa,” ungkapnya.

Selain itu, dia menerangkan, tenaga pendidikan di sekolahnya itu sebanyak enam orang dan merupakan tenaga honorer. Dan sekolah itu didirikan dengan pembebasan biaya bagi orang tua siswa.

“Sekolah gratis, bahkan baju seragam olahraga itu kita kasih gratis, sumber dananya dari Dana Bos, setiap enam bulan sekali kami terima dari pusat langsung,” pungkasnya.

Tim Liputan : Agung
Editor : Faizal Tanjung

Pos terkait