Ali Kalora Tewas Dalam Baku Tembak, Satgas Madago Raya Kejar Empat DPO Tersisa

LANGITSULTRA.COM | KENDARI – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng), memastikan satu dari dua jenazah DPO teroris yang tewas pasca-kontak tembak antar kelompok teroris dan Satgas Madago Raya adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora.

Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat menggelar jumpa pers membenarkan bahwa salah satu yang tewas merupakan Ali Kalora, pimpinan MIT Poso.

“Dari dua daftar DPO yang ditemukan tewas dalam kontak tembak di Parigi Moutong tersebut salah satunya adalah Ali Kalora, pimpinan DPO teroris yang selama ini dicari”, ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, ia menyebut dengan tewasnya Ali Kalora bersama temannya Jaka Ramadhan, kini Satgas Madago Raya tinggal mengejar empat DPO yang tersisa.

“Keempat DPO tersebut adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang”, terangnya.

Dirinya menambahkan, selain dua DPO yang ditemukan tewas, dari lokasi Satgas Madago Raya juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.

Barang bukti tersebut yakni berupa senjata api M16, sejumlah amunisi, beserta bom.

Selain menemukan senjata api laras panjang di lokasi, polisi juga ikut mengamankan sejumlah peralatan yang diduga dipakai oleh korban selama dalam pelarian sebagai DPO antara lain alat memasak, parang, senter pakaian, dan gergaji.

“Mereka bukan cuma membawa senjata dan bom, dalam setiap pergerakan, mereka selalu membawa seluruh perlengkapan untuk kebutuhan hidup mereka di tengah hutan”, jelasnya.

“Saat terjadi kontak senjata dengan Satgas Madago Raya, Ali Kalora bersama Ikrima alias Jaka Ramadhan terpisah dari kelompoknya”, tutupnya.

Untuk diketahui, Jaka Ramadhan selama ini memang dikenal sebagai pengawal dari Ali Kalora.

Tim Liputan : Fitho
Editor : Ewa

Pos terkait