LangitSultra.com, Kendari – Hari Santri Nasional ke-73 diperingati ratusan santri dengan melakukan Pawai Ta’aruf, (21/10/18) minggu.
Titik awal pawai dimulai dari Masjid Raya Al Kautsar menuju Kantor Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diikuti oleh santri dan santriwati dari beberapa pesantren dan ormas.
Dengan tema “Peran Santri dalam memperoleh Kemerdekaan”, pawai ini diikuti sejumlah Pesantren dan Ormas diantaranya, Pesantren Tahfidz Qur’an Wuzullul Fawaz, Pesantren Ummushabbri(PESRI), Pesantren Al-Mukhlis, GP ANSOR Kota Kendari
Serta PMII Kota Kendari.
Setibanya di Kantor Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), peserta pawai diterima oleh H. La Maidu, Kabid Penyelenggara Haji dan Umroh mengatakan bahwa Pawai Taaruf santri se Kota Kendari ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilaksanakan di Kota Kendari.
“Santri merupakan pondasi untuk memperkuat ilmu di Indonesia sehingga para santri harus tetap semangat menempuh pendidikan di pondok pesantren”, ungkapnya.
Pesantren itu awal mulanya membangun kebersamaan antara satu sama lain sehingga mampu mengusir penjajah dan sekarang yang perlu diperjuangkan para santri adalah mengawal NKRI sebagai harga mati”, tegasnya.
Dosen IAIN Kendari, Laode Abdul Wahab juga ikut menanggapi keberadaan Islam Nusantara, “Islam Nusantara bukan isu nasional tapi merupakan isu global yang didukung oleh negara arab”, paparnya.
“Islam nusantara bukan merupakan agama baru tapi merupakan jati diri islam di Indonesia yang sudah ada sejak jaman dahulu”, tutupnya.
Tim Liputan : Langit Sultra
Editor : Muhammad Asrul
